Jumat, 11 Februari 2011

MUHAMMAD MODERN


Nabi Muhammad adalah tokoh utusan Tuhan yang diutus kebumi untuk menyampaikan risalah-Nya. Namun, mengapa banyak ketidak tahuan dari kalangan pengikutnya dizaman ini yang tidak mengenal sosok dirinya? Kesan yang timbul dalam pemikiran masyarakat Islam saat ini tentang Nabi Muhammad seakan menjadikan beliau seperti sebuah “legenda”. Jarang sekali kita merenungkan betapa hebatnya tokoh revolusioner terbesar ini. Memang belum ada biografi lengkap yang dapat menceritakan bagaimana kehidupan beliau juga bagaimana beliau menghadapi tantangan yang ada pada zamannya.
Meski beliau lahir berabad – abad yang lalu, namun keabadian namanya masih tak pernah hilang dari muka bumi. Meski begitu, tidak dapat dipungkiri bahwa keagungan namanya mulai pudar dikalangan umatnya sendiri. Masalah yang dihadapi umat muslim saat ini adalah ketidak tahuan mereka yang menyebabkan mereka tidak dapat menjangkau sifat suri tauladan yang dimiliki Nabi Muhammad. Akal manusia selalu mencoba menolak hal – hal yang bersifat absurd (terutama dikalangan orang – orang terpelajar). hal – hal yang bersifat absurd ini sering kali dianggap ditemukan dalam kisah kenabian Nabi Muhammad.
Seperti kisah Nabi Muhammad yang menerima wahyu dari malaikat jibril, Muhammad membelah bulan, hingga peristiwa Isra’ Mi’raj. kritik yang sering dilontarkan, sering kali dilatar belakangi ketidak tahuan yang kurang mendalam akan agama Islam, walaupun sering kali para kritikus mengatakan bahwa kritik yang mereka lontarkan bersifat netral. Sebagai seseorang yang mencoba mengkritisi doktrin Islam, sungguh naif jika kritik yang dilontarkan tanpa didasari pengetahuan tentang Islam itu sendiri. Keadaan krisis pengetahuan keagamaan ini, mengharuskan agama kembali bersanding dengan akal dalam arena wacana intelektual. Pernyataan yang mengatakan bahwa “akal tidak dapat menjelaskan berbagai mukjizat Tuhan” telah di lindas dan dihantam keras oleh kelompok radikal penganut berbagai paham anti keagamaan. Sekali lagi, Iman telah dipertempurkan oleh keadaan akal yang rusak oleh keterbatasan manusia.
Umat muslim mulai membelakangi sejarah umatnya yang terdahulu. akibatnya, umat Islam kehilangan identitas pemimpin sekaligus suri tauladan yaitu Nabi Muhammad. Nabi Muhammad telah tergantikan oleh para modernis mulai dari musisi, seniman, cendikiawan barat, dan berbagai pengaruh hedonisme barat yang datang tak terbendung membanjiri umat Islam dengan berbagai kenikmatan duniawi. Jika mereka ditanya “siapa tokoh idola kalian?” spontan mereka menjawab tokoh – tokoh yang memiliki kacantikan, ketampanan, popularitas, dan kegilaan yang mereka lakukan yang tidak memiliki nilai – nilai moral dan bertentangan dengan ajaran Islam. Padahal, hal itu dapat menyebabkan keterpurukan berkepanjangan bagi diri mereka sendiri.
Timbulnya fanatisme berlebihan terutama dikalangan pelajar, membuat mereka mencontoh berbagai perilaku sesuai tokoh idola mereka. Nabi Muhammad sebagai suri tauladan/idola terbaik tersingkirkan oleh kejahilan umatnya sendiri yang telah mendustakan agama mereka. Kebodohan ini tidak hanya terjadi dikalangan mayoritas, namun terjadi pula dikalangan minoritas orang. Umat Islam saat ini sedang mengalami kebutaan akan sosok Nabi mereka. Jika mereka mengidolakan einsten karena kejeniusannya, hal itu karena mereka belum tahu betapa jeniusnya Nabi Muhammad. Jika mereka mengidolakan Jenghis Khan karena penaklukannya, itu karena mereka belum tahu betapa Nabi Muhammad mengubah drastis kehidupan masyarakat dunia.
Jika mereka mengimpikan untuk “jumpa fans” dengan idola musik mereka, itu karena mereka belum tahu betapa Nabi Muhammad menjadi idola dizamannya baik dari kalangan pria maupun wanita. Tidak hanya oleh ketampanannya namun juga karena kebaikan, kesopanan, ketulusan dan kesucian hatinya. Tidaklah mudah untuk melakukan apa yang Nabi Muhammad lakukan. Orang yang berilmu, akan mengetahui betapa tidak mudahnya menjadi agen of change dalam masyarakat bodoh, dan membuat sebuah dobrakan ideologi dari pagan menjadi beriman(monotheis). Terlebih jika kita mengingat bahwa pada masa beliau, perlawanan yang dilakukan musuh – musuh Islam (kaum fundamentalis yang tidak ingin Islam berkembang) bukan hanya berupa serangan fisik namun juga serangan intelektual bahkan politik.
Karena itulah, Nabi Muhammad adalah seorang yang cerdas dan seorang politikus handal . Terbukti dari kemenangan yang diraihnya melalui berbagai pertempuran dan berakhir dalam sebuah perjanjian perdamaian. Dari kemenangannya ini pula Nabi Muhammad membuktikan bahwa Islam adalah agama yang menjunjung tinggi nilai – nilai perdamaian. Perjanjian yang beliau buat, tidak pernah dilanggar dan didapatkannya melalui pertarungan yang adil dan kemenangan yang sah. Di zaman sekarang, banyak para aktivis perdamaian yang menyerukan masyarakat dunia akan pentingnya perdamaian dunia.
Namun, pertanyaannya adalah, sejauh mana perubahan yang mereka buat? Faktanya masih banyak peperangan yang terjadi dan memakan banyak korban. Dapat dikatakan, kekuatan yang dimiliki para aktivis perdamaian ini hanya terletak pada keanggotaan formal (kuantitas), namun belum dapat memaksimalkan kinerja yang efektif untuk mengatasi perbedaan dan konflik masyarakat dunia yang begitu beragam. Nabi Muhammad dapat melakukan hal itu, hanya dalam tempo kurang lebih 23 tahun. Namun, sekali lagi beliau dengan tegas menyatakan bahwa kemenangan yang telah ia dapat adalah semata – mata atas bantuan dan kehendak dari-Nya.     

1 komentar:

Anonim mengatakan...

hm, iah juga si, jadi mungkin perlu pembinaan karakter klau mau jadi sosok beliau dimasa modern, mungkin, he

Posting Komentar

Adakah kau ingin mencari?