Senin, 28 Februari 2011

EPISODE GEMBEL

Bagian Keempat
Tugas Drama

Kok keliatannya kelas lain pada sibuk banget ya. Lagi pada apa sih? Penasaran! Hmm... lagi pada latihan drama? Kok gua gak tahu ya. Bahkan Yusup, Indra, dan Abeng lagi pada persiapan tuh!

“Lu lagi pada latihan drama sup?”

iya, tugas dari Ibu Yayah, seni budaya”

“kok gua belum disuruh ya!”

“tar gek disuruh. Semua kelas tugasnya sama, suruh buat drama”

“lu dramanya ceritanya apa?”

“rencananya si ‘Si Pitung’. Entar si Indra Jadi si Pitungnya, trus si Abeng jadi Orang Belandanya”

“hehehe... seru kayanya”

Di hari sabtu, saat pelajaran seni budaya, ternyata benar kata yusup, kami langsung ditugaskan membuat kelompok untuk membuat sebuah drama.

“tugas kalian, adalah membuat sebuah pementasan, atau drama dengan judul masing – masing. Judulnya terserah bisa apa saja. Waktunya sekitar satu minggu. Siapkan juga peralatannya, karena perlengkapan juga mempengaruhi nilai yang akan kalian dapat. Jelas ya!”

“jelas Buuu...”

Wah... dapet juga tugas drama ini. Perkelompok ya... gue kelompok siapa ya.
Keesokan harinya, aku hanya melihat tim drama yusup berlatih. Indra menjadi si pitung, abeng menjadi orang belanda dan teman – teman X.3 menempati peran masing – masing. Wow, tidak disangka, yusup bisa juga jadi sutradara. Peran indra cocok, dan abeng benar – benar lucu dalam perannya. Apalagi saat ia berbicara dalam logat Belanda. Perpustakaan pun beralih fungsi. Sepulang sekolah, yusup dkk memakainya untuk berlatih drama. Yang bisa kulakukan hanya bisa meminjamkan kunci perpus dan melihat bagaimana mereka berlatih sambil mencari inspirasi drama aku fadli dan kawan - kawan. Waah... kawan – kawan lain di sepuluh tiga hebat ya.
Hari pementasan dikelas X.2...

Hmm... gua denger di kelas X.3 telah sukses dengan dramanya. Bahkan tergolong bagus. Mulai dari pementasan juga perlengkapan. Tinggal kelompok sepuluh dua nih. Kelompok gua kapan ya. Mana belum punya kelompok lagi. Seminggu sudah berlalu, saatnya kelompok satu dan dua menunjukan dramanya. Waah.... ternyata kelas – kelas tetangga datang ke kelas kami untuk ikut menonton. Kelihatannya kelas kami akan ramai. Kira – kira para pemeran bisa menampilkan drama yang bagus tidak ya. Saatnya pementasan. Amalia zamri memulai improv yang terlihat profesional setelah kiki yang bertugas sebagai narator membacakan jalan ceritanya. Ooouh... cerita klenting kuning ya! Menarik. Apalagi sebagian besar pemerannya adalah wanita, hehehe...

Riuh penonton menunjukan kesuksesan drama ini. Karena tentu saja, selain untuk mendapatkan nilai kognitif belajar, drama ini juga sebagai entertainment para siswa/i kelas X. Selesai juga pertunjukannya. Waduh, tinggal kelompok 3, yaitu kelompok aku, fadli dan kawan – kawan yang lain. Duh pusing!

“demikian pertunjukan drama yang ditampilkan oleh kelompok satu dan kelompok dua pada hari ini. Nah, yang belum kelompok tiga. Iu tunggu minggu depan. Tolong dipersiapkan ya” pengantar dari Ibu Yayah sebelum pelajaran berakhir,

“Bu, kalu ceritanya mengarang boleh Bu?” tanyaku.

“Boleh, silahkan”

Aaaah... kalau begitu ngarang aja. Aku langsung berbicara dengan fadli untuk merencanakan pertunjukan kami seminggu lagi. Sepertinya Fadli menyerahkan tugas ini sepenuhnya kepadaku. Apalagi saat itu ia sedang dekat sekali dengan seorang gadis teman sekelas kami, Aisyah namanya. Namun, wanita itu bukanlah wanita yang namanya ia sebut saat  pertama kali kami adakan dulu yang kami sebut rapat 5Janji (lihat part 1).

Hmm... bikin cerita apa ya? Gua kira bikin cerita sendiri gampang. Ternyata makin ribet. Mana anggota gua anggota sisa dari kelompok lain lagi. Anggota gua ada Fadli sama sejolinya Aisyah, trus Agnes sama Berka bocah berandal X.2, trus sisanya perempuan. Cerita apa ya?
Hampir seharian aku memikirkan skenario yang akan aku buat nanti, tapi selama sehari itu pula aku belum juga mendapat inspirasi.

“Aha... gua buat aja cerita yang benar – benar mirip dengan kehidupan sekarang. Nanti, si Fadli gua jadiin tokoh utama dan si aisyah jadi pasangannya, buat dua orang bocah berandal jadi anak buah gua ajah. Tugasnya tukang berantem, kan enak, hahaha... tinggal buat skenarionya deh. Oh iya, gua belum dapet judul yang bagus nih. Hmm... Fadli nanti ceritanya jadi orang miskin, suka sama aisyah yang orang kaya. Trus, gua jadi peran antagonis yang benci sama Fadli dan pacarnya Aisyah dan gua juga kaya raya (ceritanya). Naaah.... gua dapet! Naskah drama kelompok tiga, berjudul ‘Si Gembel’”.

“gimana da, naskah dramanya udah jadi belom?”

“udah doooong!”

“judulnya apa?”

“nanti juga lu tahu Fad. Nih judulnya...”

“Si Gembel! Buset kurang ajar, mentang – mentang gua pemeran utamanya sampe dinamain Si gembel”

“kan biar menariik...”

“sialan!”

“ya udah, kita tinggal latihan aja. Kasih tau yang lain (haha... rasain tuh)”

Latihan kami cukup intensif, selama satu minggu. Latihannya juga cukup mengasikan. Aku memadukan pertunjukan musik, action, relitas hidup dan sedikit romansa didalamnya. Dan latihapun berjalan sesuai rencanaku ini. Rasanya sangat menyenangkan. Apa lagi pada adegan saat aku berkelahi dengan Fadli. Dalam hati aku berharap bisa memukulnya hingga benar – benar mengenainya. Sayang kesempatan itu selalu terlewat. Kenapa si fadli selalu bisa menghindar ya! Padahal gua setting adegan ini dimana aku menantangnya dan mencoba memukulnya dengan tongkat (pada saat itu gagang sapu).

Tapi, setidaknya aku bisa membuat Agnes dan Berka kena batunya. Pada suatu adegan saat aku terjatuh karena di tendang oleh Fadli, kusurh mereka berdua bediri dibelakangku dan menahan (menjadi alas) saat aku terjatuh kelantai. Sedangkan fadli, walaupun aku tidak sempat menghajarnya, diadegan lain aku buat ia hanya berdua dengan Aisyah didepan teman – teman sekelas yang sudah tidak asing dengan kedekatan mereka. Ada kepuasan tersendiri dalam diriku karena tugas drama ini. Trima kasih Bu yayah, kau telah membukakan pintu kesempatan bagiku untuk melakukan hal ini kepada diriku dan teman – teman yang lain. Hahaha.....

Seminggu sudah berlalu. Hari ini saatnya pementasan drama dari kelompok 3 di kelas X.2. awalnya aku mengira hari ini pertunjukan akan dibatalkan. Karena esok, adalah hari libur sekolah (aku lupa hari libur itu dalam rangka apa), sehingga aku tidak menyiapkan perlengkapan apapun untuk pementasan drama kami. Tapi, dari pada gak dapet nilai, ya sudahlah jalan saja.

Latiefah yang bertugas sebagai narator memulai pertunjukan dengan membacakan awal cerita. Dimulailah pertunjukan drama dari kami. Kelompok tiga. Wah.. jadi pennasaran dengan reaksi para penonton. Wah... aksi Fadli ternyata yang paling ditunggu, hahaha... dasar si gembel. Pertunjukan musiknya cukup asyik. Terlebih ada Wijayanti yang memiliki paras cantik untuk menghias wajah – wajah kusam pemain lain. Semua berjalan lancar sampai selesai. Kukatakan dalam pandanganku sendiri bahwa, pementasan ini tergolong sukses. Walau perlengkapan kami sangat minim. Tapi tidak mengecewakan.

Selesai sudah pertunjukan drama kami. Hmm... tapi kenapa anak – anak belum pada pulang ya? Padahal jam belajar sudah selesai. Apalagi esok adalah “holiday”, sepertinya ada yang aneh.

“woy anak – anak, jangan pulang dulu. Bayuni mau mengungkapkan sesuatu ni!” teriak latifah dari depan kelas mencoba menunda kepulangan kami

“eh bocah, gua mau buat pengakuan nih!” jelas Bayuni. 

Bayuni adalah salah satu teman kami di X.2 yang cukup populer namanya. Dia anak yang bersahabat. Memiliki perawakan kurus dan tinggi, dan memiliki sifat humoris. Mungkin karena itu banyak yang senang berkawan dengannya.

“gua, mau buat pengakuan, kalo gua itu... suka sama si Ijah”

Woow... gemuruh anak – anak disiang hari, melihat aksi temannya yang sedang menyatakan cinta. Bahkan aku sendiri tidak menyangka hal itu sebelumnya. Melihat kelakuan bayuni dan Ijah di sekolah. Ijah sendiri wanita yang enerjik. Dia terkenal paling lantang (bawel) suaranya ketika dikelas, dia seorang lulusan pesantren walau terkadang kelakuannya tidak mencerminkan hal itu (setidaknya itu presepsi awalku). Apa lagi hubungan keseharian Bayuni dan Ijah dikelas, paling terkenal dengan pertikaiannya. Ya, mereka selalu berkelahi ataupun cekcok mulut saat bertemu. Tak kusangka....

“Ijah, gua suka sama lu, gimana menurut lu, diterima gak?” jelas bayuni berkata pada Ijah yang sedari tadi hanya tersenyum tersipu malu dihadapan kawan – kawan yang lain.

“iya, nurul terima!”

Duaaaaarrr........! Gila, tak kusangka akan terjadi hal seperti ini. Mungkin, inilah drama yang sesungguhnya. Kisah cinta “tom and jerry” yang selalu ribut dikelas, namun memendam sebuah cinta yang diungkapkan secara dramatis. Sekarang, aku kalah, hehehe.....
(Suatu hari pada saat anggota gembel berkumpul....)

“sialan ni si yuda!”

“kenapa Fad?”

“semenjak drama waktu itu gua dapet julukan baru dikelas”

“julukan baru, julukan apaan?”

“Si Gembel!!!”

(hahaha.... sukses!) kataku dalam hati.

0 komentar:

Posting Komentar

Adakah kau ingin mencari?