Ramadhan, bulan yang aneh
Dibulan ini orang – orang berpuasa
Kata orang – orang ini pun, Ramadhan penuh berkah
Penuh ampunan
Bahkan sebelum datangnya saja orang – orang sudah bersuka cita
Ramadhan, bulan yang aneh
Dibulan ini semua harga sembako naik
Tapi anehnya, hal ini tidak berdampak pada stabilitas ekonomi Negara
Tukang jajanan menjamur ketika sore hari
Kendaraan ramai menyerbu warna – warni hidangan berbuka puasa
Ramadhan, bulan yang aneh
Orang – orang menjadi lebih giat beribadah
Tapi Cuma dibulan ini
Dari sebelumnya shalat di rumah dan sering terlambat
Kini rajin pergi ke Masjid dan lebih tepat waktu
Jika malam datang semua semakin giat beribadah
Dari mulai pergi ke Masjid dampai tadarus Al-Qur’an
Ramadhan, bulan yang aneh
Katanya dibulan ini ada malam yang lebih baik dari 1000 bulan
Bayangkan saja, 1000 bulan
Itu hampir sama dengan 365000 hari atau 83,3 tahun lamanya
Mana ada malam seperti itu selain dibulan ini?
Kata orang – orang dibulan ini setan – setan dibelenggu dan pasukan Malaikat dikerahkan dalam jumlah yang tak terhingga untuk memberi rahmat bagi seluruh manusia yang beribadah
Tetapi, yang selalu menjadi biasa dibulan ini adalah
Masih banyak orang – orang yang tidak berpuasa tanpa alasan
Dijalanan, emosi sering kali tak tertahankan
Dirumah, tubuh hanya dapat berbaring tanpa melakukan apa – apa
Dikantor, semakin banyak yang datang terlambat dan bermalas – malasan
Dipertengahan bulan, Masjid kembali sepi
Ditepian pantai dan tempat serupa lain, sepasang kekasih bukan muhrim berduaan menunggu kumandang Adzan
Para pengemis bertambah setiap harinya
Sebagian hanya berpura – pura
Menggendong seorang anak yang bukan miliknya untuk mendapatkan sekeping uang
Memanfaatkan belas kasihan demi keuntungan besar
Ramadhan, bulan yang aneh
Ketika bulan ini berakhir, perayaan terbesar umat Muslim diselenggarakan
Lafadz Illah menggema keseluruh penjuru dunia
Umat muslim berbondong – bondong datang ke Masjid mengenakan pakaian terbik yang mereka punya
Ibu – ibu menyiapkan hidangan lezat untuk keluarga dan tamu – tamunya
Senyum mereka mengembang bermekaran
Wajah mereka berseri dan bersih
Saling memaafkan dengan kelapangan hati
Pada hari itu, semua bahagia
Pada hari itu, semua kembali suci
Sungguh hari yang indah