Berkabung aku dihamparan rumput dan angin
Atas kekecewaan pada diri yang tercela
Mencoba membuktikan diri dengan kesombongan
Berbuah kesadaran akan kepahitan
Sekarang tak ada sia akan masa lalu
Sekarang tiada yang berarti bagiku
Ini perjalananku
Aku yang menempuhnya dengan kemerdekaanku
Lepas dari semua ikatan dan belenggu
Keluar dari lingkaran merah
Siapa yang tahu dimana aku?
Selain tuhan dan hati
Mengungkap tabir sosial dengan pikiran
Kutemukan sedikit jawaban
Yang tak kutahu benar salahnya
Aku tergantung dan melayang
Tanpa menghargai masa lalu
Ku belajar menemani malam
Dan sekarang akulah kabutnya
Tiada kau rasa tiada teman
Malam tak dapat ditemani
Maka siang kucari
Namun diriku telah menjadi malam
Aku tiada di siang itu
Hanya ku menyadari
Siang... malam..., apakah beda?
Bukan itu intinya
Hitam... putih... apa selalu begitu?
Bukan itu intinya
Siang... malam...
Hitam... putih...
Hanyalah bahasa penterjemah
Tidak memiliki arti
0 komentar:
Posting Komentar