Berjanjilah pada dunia kau kan menaklukannya
Berjanjilah kau kan menjelma menjadi penakluk dirimu sendiri untuk membantai rasa takut
Beranilah mengambil langkah bak seekor kuda menerjang daratan nan luas
Saat kau berlari bersama pejuang lain
Kau melihat satu – satu dari mereka jatuh tersungkur penuh kesedihan dan hilang asa
Kau tetap meratapi ujung jalan sebagai tujuanmu yang tersisa
Semakin kau berlari, tersisih mereka yang gugur tak tertahan
Tak ada topang diri kecuali tekat
Janjimu hampir terpenuhi bersama segelintir orang yang tetap berlari di sampingmu
Untukku, berjanjilah satu hal wahai calon sarjana cita – cita . . .
Ketika kau mencapai puncak kejayaan usahamu,
Sudikah kau berhenti didepan garis dan kembali
Menoleh pada ratapan – ratapan penuh keterpurukan dan harapan yang “katanya” telah terbuang
Sudikah kau, kawan, berjalan perlahan menghampiri orang – orang dibelakangmu itu
Mengulurkan tangan membuat simpul kuat hingga mampu membangkitkan tubuh yang lemas dan layu
Bersama – sama kau simpulkan dengan kuat hingga mampu membentuk jaring hingga mencapai simpul terakhir
Kau banghkit, kalian bangkit
Bersama menuju kemenangan
Tiada kata bagi mereka yang bersorak sorai merasa berani dan menang di atas kedzaliman
Yang meninggalkan kawan demi cita yang tiada guna
Sorakmu lah yang dinanti
Sorak kalianlah yang paling keras
Merubuhkan keangkuhan bagai meriam memukul sebatang pohon
Tiada jalan yang kan sulit lagi
Telah disempurnakan kemuliaanmu disisi-Nya
Dengan kebahagian yang abadi
0 komentar:
Posting Komentar