Menetes air mata dari haru keringat
Ampuni upaya masa lalu kurang
Jangan ucap wahai mata melihat
Tiada benar terdengar terbilang
Bapak kami menyuruh
Putus asa dan mengemis
Mencipta wajah kian keruh
Lalu melempar menepis
Dasar orang tua goblok
Melacur dan tidur
Membakar hari nan elok
Cium akhlak bau kencur
Lalu kami tetap memaksa
Membuka jalan kerja rodi
Memakan darimu sisa – sisa
Lambat laun pun mati