Senin, 05 Maret 2012

GARA - GARA POHON

"Waaah..... asik juga kumpul sama temen di MAN sampai sore. Rasanya jadi gak mau pulang. tapi kalau gak pulang, berabe juga dirumah?!"

"Et deh, kayak lu dicariin bae sama Mamah lu!"

"Ia sih"

Padahal sudah sore, sudah sekitar 2 jam yang lalu sekolah selesai. Tapi, yaah... beginilah kalau sudah kebiasaan. Bermain disekolah sampai sore sama teman - teman senasib. Senasib gak pernah dicariin ortu kalau gak pulang - pulang, walau sampai berhari - hari (tapi tentu saja mereka fine - fine aja, karena kami gak pernah macam - macam).

"waaaah... anak Taekwondo rajin juga tu latihan"

"rajinan gek Kepala Madrasahnya, tiap hari di MAAAN mulu, kagak bosen apah, haha...?" jelas Indra.

"kayaknya mah kagak dra" jawabku.

Tak lama, hujan turun deras. Terlihat di dekat kamar penjaga sekolah, kakak - kakak kelas yang dijuluki Gank Ntat - Ntit (maksudnya gerombolan siswa super rajin yang menduduki sekolah kami, dan terkenal pantang pulang, lebih "buas" dari kami) sibuk menahan dan membersihkan air karena kebanjiran. Di bawah pohon rindang yang berdiri kokoh dan menjadi satu - satunya tanaman besar disekolah kami (pada waktu itu) mereka mondar - mandir seperti kodok cari pasangan kawin. Di tengah derasnya hujan, saat asiknya kami nikmati suasananya, tiba - tiba, sesuatu terjadi.

krek... krekek... krekk... gubraaak......

"apa itu?"

"pohonnya!"

"pohonnya jatoh!"

"waduuuh... kacau!"

Ditengah hujan lebat, satu - satunya maskot hijau kami roboh. Aduh, gundul pisan nih sekolah. Udah banjir, gersang, kotor, atap pada bocor, idup lagi! Parahnya lagi, tumbangnya pohon itu menutupi pintu keluar. Melihat pemandangan mengerikan itu, Kepala Sekolah yang ada di TKP mengambil tindakan. Bak seorang gembala memanggil domba - dombanya, dengan sigap kami (para lelaki) dan Ntat - Ntit memenuhi panggilan dan menghadap. Ia memberikan komando yang sangat singkat dan menggetarkan hati dan pikiran...

"tolong singkirin tu pohon"

Aduuuuhhh............ ujan - ujan, basah, suruh nyingkirin pohon gede lagi. Kan capek. Tak apalah, mumpung rame - rame. Pasukan dengan sigap mengambil senjata, ada 2 buah golok, pisau daging, dan yang lain menggunakan tangannya memungut ranting dan batang pohon yang jatuh dan dipotong. Jadilah kami petugas tata penghijauan dadakan. Semua bekerja, sedikit demi sedikit pohon berhasil dipotong. Celoteh - celoteh khas Ntat - ntit tak lupa memberi bumbu keceriaan ditengah lelah dan hujan. Dibantu kopi panas sebagai sumber energi utama. Akhirnya selesai juga.

Esoknya, ketika sekolah dimulai kembali, begitu masuk gerbang ada perasaan aneh menghinggapi.

"MAN Cikarang kayak kehilangan jiwa gara - gara pohon."

0 komentar:

Posting Komentar

Adakah kau ingin mencari?